Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Lapangan Sima, Saksi Sejarah yang Terlupakan

Kondisi Lapangan Sima yang Mengenaskan
SIMA - Apa yang terjadi dengan Sima? Mungkin itu pertanyaan yang ada di benak sebagian besar masyarakat  melihat perkembangan yang terjadi di Desa Sima tercinta.

Perubahan yang setidaknya terjadi sebagai sebuah keharusan agaknya hanya sedikit berjalan kalau tidak mau di sebut jalan ditempat.

Pantaslah kalau di grup Facebook Desa Sima pengunjung ramai-ramai mengomentari berbagai macam permasalahan yang terjadi di Sima. Dari berbagai masalah yang membelenggu kemajuan Desa Sima salah satunya adalah soal keberadaan lapangan sepak bola.

Lapangan ini sekarang kondisinya sangat mengenaskan, tak terawat, rumputnya setinggi ilalang, permukaannya tak lagi rata banyak lubang yang akan menggenang pabila hujan turun. lebih mirip padang penggembalaan ternak daripada sebuah fasilitas olahraga.

Pencetak Bintang Sepakbola Sima Masa dulu
Pencetak Sejarah yang Terlupakan
Melihat kondisi salah satu fasilitas olahraga kebanggan warga Sima sekarang ini sungguh sangat ironis. Bagaimana tidak, lapangan ini pernah menjadi saksi bisu keperkasaan tim sepak bola desa Sima pada era 80 sampai dengan awal tahun 90-an.

Siapa yang tak kenal tim sepak bola Sima, Persatuan Sepakbola Ikatan Muda atau biasa disingkat PSIM menjadi momok menakutkan bagi tim-tim sepak bola di daerah Pemalang Selatan, khususnya wilayah Kecamatan Moga.

PSIM bersama dengan tim-tim sepakbola seperti Persiwa (Warungpring), PS Sari Buah (Banyumudal) bergantian menjuarai Pordes tingkat Kecamatan Moga. Berkali-kali PSIM menjadi semi-finalis Pekan Olahraga Desa (PORDES) tingkat Kecamatan.

Mungkin bagi masyarakat Sima yang besar di tahun 90-an pasti akan sangat mengenal beberapa bintang lapangan seperti, Penjaga gawang legendaris PSIM, Solehudin Syah, Warta Kusuma, Striker haus gol, Kaharuddin, Saiful, Roid, Bek Ratib, (alm) Khuzaeni, dan banyak lagi pemain yang pada saat itu merupakan andalan PSIM. 

Lapangan ini juga menjadi saksi berbagai pergelaran kompetisi sepakbola bergengsi wilayah Pemalang, seperti Pordes, AMPI Cup yang diikuti oleh berbagai tim-tim besar dari Batang, Pekalongan, Banyumas, Purbalingga, Tegal dan berbagai daerah lainnya.

Sayang, kenangan itu kini terkubur dengan kondisi lapangan yang memprihatinkan dan prestasi tim sepakbola Desa Sima yang seperti hilang tak berbekas.

Akankah kejayaan itu terulang?

Kalau melihat kondisi lapangan sepakbola Sima yang sedemikian agaknya seperti jauh panggang dari api. (Elf)

Post a Comment for "Lapangan Sima, Saksi Sejarah yang Terlupakan"

loading...
loading...