Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kunjungan Presiden dan Nasib PKL

Pembongkaran PKL-Aan1 Simaraya - Kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pemalang sejak dari kemarin (20/2) sedikit banyak telah membuat rakyatnya susah. Banyak pedagang kaki lima di sepanjang jalan yang akan dilalui oleh presiden dan rombongan dibongkar paksa oleh aparat pemerintah setempat. Pantauan Simarayablog di Desa Sima salah satu wilayah yang masuk rute perjalanan presiden juga tidak luput dari aksi sterilisasi aparat keamanan. Salah satunya dikawasan lapangan sepakbola Desa Sima. Pedagang dan Penumpang Mengeluh Setidaknya ratusan pedagang dan calon penumpang di stasiun Tegal merasa tidak nyaman, pasalnya, sterilisasi pengamanan di Stasiun KA Kota Tegal, yang dilakukan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), sangat ketat. "Barang yang saya bawa kan banyak sekali. Tapi karena suami saya tidak diizinkan masuk, akhirnya saya yang jadi repot seperti ini membawa barang-barang ini. Selain itu banyak calon penumpang yang ingin mencari informasi keberangkatan dan kedatangan kereta juga tidak diizinkan untuk masuk area stasiun," ungkap Sriyanti (34), warga Slerog, Kota Tegal yang akan berangkat ke Jakarta Rabu (20/2). Selain itu, dalam rangka kedatangan SBY, para pedagang di kawasan Stasiun Tegal tidak diperbolehkan untuk berdagang selama dua hari. Baik pedagang yang ada di dalam stasiun KA Kota tegal maupun yang ada di luar, di sekitar Taman Poci Kota Tegal yang berada di depan stasiun dilarang untuk membuka lapak dagangannya. Hal ini dinilai oleh ratusan pedagang sangat merugikan mereka. "Mulai dari kemarin saya sudah tidak diizinkan berdagang. Saya bingung mau protes ke mana dan kepada siapa. Ini sangat merugikan kami para pedagang kecil. Bagaimana kami bisa mendapatkan pendapatan jika kami tidak bisa berdagang seperti biasa. Anak istri saya mau dikasih makan apa dua hari," ungkap Jangkung(43), salah seorang pedagang makanan di Taman Poci Kota Tegal.(Elf/Mer)

2 comments for "Kunjungan Presiden dan Nasib PKL"

loading...
loading...