Layanan Publik Menuai Kritik
PEMALANG – Apa yang digembar-gemborkan pemerintah tentang layanan cepat, tepat, memuaskan yang menjadi prinsip
utama pelayanan
publik di Kabupaten Pemalang seakan tak pernah terealisasi.
Kurangnya koordinasi antar lembaga terkait dan semrawutnya birokratis menjadikan apa yang seharusnya menjadi hak publik tak mampu disajikan apik, bahkan menuai kritik
Salah satunya dalam bidang layanan kesehatan, hingga saat ini ternyata salah satu layanan yang amat sangat dibutuhkan masyarakat ini masih saja terjadi menjadi bahan keluhan bagi masyarakat. Baik dilayanan RSUD Pemalang maupun layanan kesehatan Puskesmas yang ada di Dinas Kesehatan setempat.
Seperti dilansir Harian Radar Tegal Kepala Desa Bojongnangka, Wahmu mengeluhkan layanan di dua intansi milik pemerintah yaitu RSUD dan Dinas Kesehatan karena sangat mengecewakan. Pasalnya, di saat warga itu sedang membutuhkan, layanan penanganannya sangat lamban.
Kekecewaan kepala desa yang satu ini muncul ketika ada warganya meninggal akibat tenggelam di Pantai Widuri Pemalang yang dikirim ke rumah sakit untuk menjalani visum, tidak ada dokter di RSUD yang mau melakukannya.
“Karena alasan bukan kewenangannya, sehingga jenazah korban lama hanya dibiarkan begitu saja di ruang jenazah. Padahal orang tuanya ingin jenazah anaknya segera dibawa pulang,” katanya.
Menurutnya, alasan dokter rumah sakit tidak mau melakukan visum meski berada di rumah sakit, karena yang berwenang adalah mantri kesehatan yang ada di Puskesmas tempat kejadian. Alasan itu, membuat Wahmu kesal, apalagi harus menunggu lama kehadiran mantri kesehatan dimaksud.
"Setelah lama menunggu, akhirnya jenazah korban baru bisa dipulangkan sore hari sekitar pukul 17.00 WIB setelah divisum oleh mantri kesehatan," papar kades. (Rad/Elf)
Kurangnya koordinasi antar lembaga terkait dan semrawutnya birokratis menjadikan apa yang seharusnya menjadi hak publik tak mampu disajikan apik, bahkan menuai kritik
Salah satunya dalam bidang layanan kesehatan, hingga saat ini ternyata salah satu layanan yang amat sangat dibutuhkan masyarakat ini masih saja terjadi menjadi bahan keluhan bagi masyarakat. Baik dilayanan RSUD Pemalang maupun layanan kesehatan Puskesmas yang ada di Dinas Kesehatan setempat.
Seperti dilansir Harian Radar Tegal Kepala Desa Bojongnangka, Wahmu mengeluhkan layanan di dua intansi milik pemerintah yaitu RSUD dan Dinas Kesehatan karena sangat mengecewakan. Pasalnya, di saat warga itu sedang membutuhkan, layanan penanganannya sangat lamban.
Kekecewaan kepala desa yang satu ini muncul ketika ada warganya meninggal akibat tenggelam di Pantai Widuri Pemalang yang dikirim ke rumah sakit untuk menjalani visum, tidak ada dokter di RSUD yang mau melakukannya.
“Karena alasan bukan kewenangannya, sehingga jenazah korban lama hanya dibiarkan begitu saja di ruang jenazah. Padahal orang tuanya ingin jenazah anaknya segera dibawa pulang,” katanya.
Menurutnya, alasan dokter rumah sakit tidak mau melakukan visum meski berada di rumah sakit, karena yang berwenang adalah mantri kesehatan yang ada di Puskesmas tempat kejadian. Alasan itu, membuat Wahmu kesal, apalagi harus menunggu lama kehadiran mantri kesehatan dimaksud.
"Setelah lama menunggu, akhirnya jenazah korban baru bisa dipulangkan sore hari sekitar pukul 17.00 WIB setelah divisum oleh mantri kesehatan," papar kades. (Rad/Elf)
Post a Comment for "Layanan Publik Menuai Kritik"